Senin, 22 Juni 2015

Pengantar Manajemen (Motivasi dan Kepemimpinan)


MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
Pengertian Dasar Mengenai Motivasi
Kata dasar motivasi adalah “motif” yang mempunyai arti daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Agar seseorang terdorong untuk melakukan suatu tugasnya dengan baik dia harus termotivasi.
2      konsep Penting  Fungsi Pengarahan pada Individu
·      Motivasi
pengertian motivasi French and Raven :
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the set of forces that cause people to behave in certain ways.
Faktor Penentu Kinerja (Griffin)
·         Motivasi (Motivation)yaitu yang terkait dengan keinginan untuk melakukkan pekerjaan.
·         Kemampuan (Ability)yaitu kapabilitas dari tenaga kerja atau SDM utuk melakukan pekerjaan.
·         Lingkungan Pekerjaan (Work Environment)sumber daya dan situasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Sedangkan barton dan martin (1991), mendefinisikan bahwa motivasi adalah kekuatan yang menggerakkan perilaku, memberi arah pada perilaku, dan mendasari kecendrungan untuk tetap menunjukkan perilaku dan mendasari kecenderungan untuk tetap menunjukkan perilaku tersebut. Stoner (1995) mengataka bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan, dan mempertahankan perilaku seseorang.
Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi      
·         pendekatan tradisional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory,
·         pendekatan relasi manusia atau human relation model
·         pendekatan sumber daya manusia atau human resources model.
Perspektif Kontemporer mengenai Motivasi
o   perspektif kebutuhan (Need perspectives)
Teori kebutuhan menekankan pertanyaan apa sebab motivasi, yang dihubungkan dengan identifikasi alasan perilaku pegawai, para teorisi ini menganggap bahwa individu berkelakuan dengan cara tertentu untuk berusaha mencapai tujuan yang di dorong olhh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya, jadi analisis teori ini lebih menekankan pada faktor faktor kebutuhan yang membangkitkan perilaku individu yang bersumber dari dalam diri seseorang.
Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi       
o   teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs) dari Abraham Maslow
a.       Fisiologis :berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan utama atau dasar atau esensial yang harus dipenuhi setiap manusia untuk mempertahankan diri sebagai makhluk. Seperti kebutuhan makan, minum, pakaian.
b.      Keamanan (safety) :berkaitan dengan kebutuhan akan dan proteksi dari ancaman atau gangguan dari luar . ditempat kerja, misalnya ada jaminan kerja, jaminan hari tua.
c.       sosial (social needs) : merupakan kebutuhan manusia untuk menjadi bagaian dari kelompokn, mencintai dan dicintai orang lain dan bersahabat.
d.      pengakuan (esteem needs): berkaitan dengan keinginan manusia untuk dihormati dan dihargai orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan ingin punya status.
e.       Aktualisasi diri ( self-actualization needs) : merupakan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya setiap orang ingin tumbuh, membangun pribadi dan mencapai hasil.
o   teori ERG dari Clayton Alderfer.
o   teori tiga kebutuhan dari  Atkinson dan McClelland
o   teori dua faktor (Two-Factor Theory) dari Frederich Herzberg
Teori Dua Faktor dari Herzberg
a.       Motivating Factors
·         kesempatan untuk berprestasi(achievement)
·         pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
·         kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility)
·         kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement and growth).
b.      Hygiene Factors
·         kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil (company policy and administration)
·         supervisi yang memadai (supervision)
·         keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision)
·         kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
·         gaji atau upah yang layak(salary)
·         hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
·         adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
·         hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates)
·         kejelasan status pekerjaan (job status)
·         masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)
Perspektif Keseimbangan dan Keadilan mengenai Motivasi (Equity Theory)
Text Box: Job Inputs :
•	Usaha
•	Kemampuan
•	Keahlian
•	Loyalitas
•	Waktu
•	Kompetensi

Text Box: Job Rewards:
•	Upah
•	Kepastian dan Keamanan Kerja
•	Benefit
•	Peluang Karir
•	Status
•	Peluang Promosi

Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job Input dan Job Rewards










 




Teori keadilan atau equity theory 2 sebagai suatu pendekatan proses terhadap motivasi diperkenalkan oleh j.stacy adams . teori ini menekankan pada tiap orang mengharapkan hasil (outcome) yang diterima sesuai dengan masukan (inputs) yang diberiakan dan juga dengan apa nyang diterima orang lain baik dilingkungan pekerjaan nya maupun di organisasi lain. Hasil berupa imbalan yang diterima oleh individu dari organisasi seperti gaji, jabatan, penghargaan, sedangkan masukan merupakan kontribusi yang diberikan oleh individu kepada organisasi seperti usaha, tingkat pendidikan dan pengalaman.
Perspektif Pengharapan mengenai Motivasi
Perspektif penghargaan dapat dikatakan merupakan kelanjuatan dari perspektif keseimbangan dan keadilan mengenai motivasi. Perspektif ini memandangkan bahwa motivasi seseorang dalam berperilaku dan bekerja keras sangat tergantung pada berbagai pilihan penghargaan yanga akan diperolehnya berdasarkan tingkatan perilaku dan pekerjaan yang akan dilakukannya.
4 asumsi dasar (Nadler & Lawler)
o   Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari berbagai faktor individu dan berbagai faktor lingkungan.
o   Perilaku individu dalam organisasi senantiasa ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap individu.
o   Individu memiliki keragaman kebutuhan, pengharapan dan tujuan.
o   Masing-masing individu cenderung akan berperilaku berdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkait dengan harapan mereka.
3  komponen utamadalam Perspektif Pengharapan
o   pengharapan terhadap hasil yang akan diperoleh (outcome-performance expectancy).
o   dorongan terhadap motivasi (valence).
o   pengharapan akan usaha yang perlu dilakukan (effort-performance expectancy).
Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik
Berdasarkan ketiga komponen yang dikemukakan diatas, maka seseorang akan cenderung bertanya-tanya dalam setiap melakukan suatu tindakan. Sesuatau yang diharapkan untuk diperoleh dinamakan sebagai penghargaan.Secara garis besar penghargaan dapat terbagi menjadi dua, yaitu penghargaan intrinsik dan penghargaan ekstrinsik.


 





Tugas Para Manajer
Beberapa hal yang perlu dilakukan dan dicatat oleh para manajer sehubungan dengan opersional perusahaan yang terkait dengan perhargaan, menurut Nedler dan Lawler.
a.       Menentukan penghargaan penghargaan yang sebenarnya diharapkan oleh pegawai sumber daya manusia dalam berorganisasi.
b.      Menetukan kinerja yang diharapkan.
c.       Penetuan tingkat kinerja yang wajar.
d.      Penyelarasan kinerja dengan penghargaan.
e.       Analisa berbagai faktor yang memenuhi keefektifan pemberian penghargaan.
f.       Kepastian akan tingkat pengharagaan yang wajar atau memadai bagi pegawai.
Perspektif Penguatan mengenai Motivasi
Menurut skinner, orang yang dikondisikan oleh hasil dari tanggapan-tanggapan mereka masa lalu untuk situasi tertentu. Ini berarti bahwa faktor yang memotivasi orang dalam melakukan pekerjaan adalah imbalan yang akan diterima dari hasil pelaksanaan pekerjaan tersebut.
·         Right Arrow Callout: Respon
Selanjutnya
Right Arrow Callout: Perlakuan yang diterimaRight Arrow Callout: ResponRight Arrow Callout: StimulanKerangka Pikir BF Skinner


Modifikasi Perilaku
·         penguatan positif (positive reinforcement)
·         pembelajaran melalui penghindaran terhadap sesuatu (avoidance learning)
·         pengecualian atau peniadaan (extinction)
·         hukuman (punishment)
Perspektif Penyusunan Tujuan mengenai Motivasi
·         Menyangkut tingkat keterlibatan anggota dalam penyusunan dan penentuan tujuan organisasi.
·         Anggota yang bertipe-X cenderung kurang dilibatkan dalam penyusunan tujuan, sedangkan yang bertipe-Y cenderung untuk lebih dilibatkan dalam penyusunan tujuan. (Kerangka McGregor).
Empat fase yang harus dilakukan oleh manajer sehubungan dengan tujuan dari setiap setiap kegiatan yang akan dilakukan, menurut Stoner , Freemen, Gilbert, Christopher Earley dan ChristinE Shalley.
o   Penentuan tujan atau target yang akan dicapai
o   Penetuan apakan tujan atau target tersebut realisasi atau memungkinkan untuk dicapai
o   Mempertimbangkan dan menetukan kesesuaian tujan dan target tersebut dangan target
dan tujan individu dalam organisasi
jika tujuan organisasi telah selaras dengan tujuan individu, maka individu akan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menunjukan perilaku dan kinerja yang diharapkan.
      
Konsep Dasar Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktifitas yang harus dilakukan.Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka.
Konsep mengenai Kepemimpinan (Griffin)
·         Kepemimpinan sebagai proses
kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi.
·         Kepemimpinan sebagai atribut
kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Keterlibatan 4 aspek dalam Kepemimpinan
·         pengikut (followers).
·         perbedaan kekuasaan (distribution of powers) antara pemimpin dan pengikut.
·         penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi (power to influence),
·         nilai yang dibangun(leadership value)
Teori Kepemimpinan
Ada beberapa teori tentang kepemimpinan, diantaranya ialah :
a.      Teori Genetie
teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.
b.      Teori Sosial
teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
c.       Teori Ekologis
teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu. Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial.
Komponen kepemimpinan ( Raymond Cattell )
Ciri-ciri seorang pemimpin yang efektif adalah sebagai berikut :
1.      Kestabilan emosi
2.      Dominasi
3.      Antusiasme
4.      Kesadaran
5.      Keberanian Sosial
6.      Keyakian Diri
7.      Compulsiveness
8.      Intuitif
9.      Empati
10.  Charisma
Hambatan dalam kepemimpinan
a.       Fakor internal
Kurangnya motivasi dari pemimpin itu sendir, emosi yang tidak stabil, tidak percata diri, takut dalam mengambil resiko, terbatasnya kecakapan pemimpin.
b.      Fakor eksternal
Tidak adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya dukungan dari bawahan,
terlalu banyak tekanan.
Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen( Griffin (2000))
Kegiatan
Manajemen
Kepemimpinan
Penyusunan
Perencaan dan penganggaran
Penentuan rencana spesifik dari kegiatan untuk pencapaina tujan serta mengalokasikan segala sumber daya yang dibutuhkan.
Penetuan Arah Kegiatan
 Menyusun visi atau tujuan jamgka panjang yang akan diraih oleh organsasi serta strategi perubahan yang harus dilakukan.
Membangun relasi antarmanusia atau kelompok kerja untuk merealisasikan
Pengorganisasian dan penempatan SDM
Menyusun struktur organisasi, prosedur kerja, tanggung jawab dari setiap bagaian organisasi, serta metode implementasi.
Mengomunikasikan visi kepada orang-orang serta membangun kerja sama dengan orang-orang yang siap untuk mewujudkan visi secara bersam-sama.
Implementasi rencana
Pengawasan dan pemecahan Masalah
Pada tahap implemetasi, tugas manajemen adalah melakukan pengawasan dan pengendalian atas berbagai kendala yang mungkin ditemui.
Memotivasi dan memberikan inspirasi
Peran yang dilakukan pada saat implementasi adalah memotivasi rang-orang yang telah sepakat bekerja sama untuk melakukan implementasi dari apa yang telah dibangun sebagai upaya pencapaian visi.
Hasil yang diperoleh
Sesuatu yang telah diperkerikan atau ditargetkan sebelumnya.
Suatu perubahan yang akan mendukung pencapaian visi.


Pendekatan Mengenai Kepemimpinan
·         Pendekatan Personal (Personal Traits of Leadership Approach).
a.       Pemimpin dan Bukan Pemimpin:
o   Ambisisi dan energi
o   Hasrat unuk memimpin
o   Kejujuran dan keutuhan
o   Percaya diri dan tegas
o   Kecerdasan dan pengetahuan yang relevanndengan pekerjaan
b.      Pemimpin Efektif dan Pemimpin Tidak Efektif
o   pemimpin Efektif :
1.    Gaya terpadu (integrated) menjadi Gaya Eksekutif
2.    Gaya yang mendahulukan hubungan menjadi Gaya yang lebih mencintai Pengembangan(developer)
3.    Gaya dedikatif menjadi Gaya Otokrat baik (benevolent autocrat)
4.    Gaya mandiri menjadi Gaya Birokrat.
o   Pemimpin Tidak Efektif :            
a.       Gaya terpadu (integrated) menjadi Gaya Kompromi (compromiser)
b.      Gaya yang mendahulukan hubungan menjadi Gaya Missionaris
c.       Gaya dedikatif menjadi Gaya Otokratik
d.      Gaya mandiri menjadi Gaya yang lari dari tugas (desserter)
·         Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach).
a.       Fungsi-fungsi Kepemimpinan (leadership functions):
o   Fungsi yang terkait dengan tugas atau pekerjaan (task-related functions)
o   Fungsi yang terkait dengan hubungan sosial atau pemeliharaan kelompok(group-maintanance functions)
b.      Gaya Kepemimpinan (leadership styles):
o   Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan (task-oriented or job-style)
o   Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai atau orang-orang (employee-oriented style).
c.       Penelitian Empiris Mengenai Gaya Kepemimpinan
o   Diagram Mengenai Gaya Manajemen
o   Improvished Management atau gaya manajemen 1.1
o   Country Club Management atau gaya manajemen 1.9
o   Middle of the Road Management atau gaya manajemen 5.5
o   Authority Compliance atau gaya manajemen 9.1
o   Team Management atau gaya manajemen 9.9
Pendekatan Kontingensi Mengenai Kepemimpinan (Contingency Approach)
Apa yang dapat di simpulkan dari keduapendekatan mengenai kepemimpinan diatas adalah bahwa gaya kepemimpinan sangat ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya latar belakang personal, pendidikan personal, pengalaman, lingkungan yang dihadapinya.
a.       model kepemimpinan situasional dari Hersey-Blanchard.
b.      model LPC dari Fiedler.
tiga faktor kontingensi yang perlu dipertimbangkan dalam model LPC :
1.      relasi pemimpin-bawahan (leader-member relation)
2.      struktur pekerjaan(task-structure),
3.      peran kekuasaan (power position)
c.       model jalan tujuan dari Evans-House
Dalam hal perilaku pemimpin, paling tidak ada empat tipe cenderung pemeimpin berdasarkan model jalan tujuan ini, yaitu :
1.      pemimpin direktif
2.      pemimpin suportif
3.      pemimpin inspiratif
4.      pemimpin prestatif
dua hal yang perlu diperhatikan
o Perilaku Pemimpin
o Faktor Situasi
d.      Model Vroom-Yetton-Jago
o Authocratic Style ( AI & AII)
o Consultative Style (CI & CII)
o One-Group Style (GII)
Pendekatan Lain mengenai Kepemimpinan
o   Pendekatan Substitusi
Pemimpin yang membimbing atau memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka.
o   Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin yang karismatik menunjukkan 4 karakteristik :
a.       Mampu menyusun visi
b.      Bersedia mengambil risiko pribadi untuk mencapai
c.       Sensitif terhadap kebutuhan bawahan.
d.      Memiliki perilaku yang luar biasa.
o   Kepemimpinan Transformatif
Tipe pemimpin seperti ini mengarahkan atau memotivasi para pengikutnya pada tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka. Pemimpin transformasional (transformational leaders) menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan mereka mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya.

Perilaku Politis dalam Organisasi
Perilaku Politis yang Umum
o   Inducement, Suatu tindakan memberikan imbalan atas perilaku yang dikerjakan
o   Persuasion, Suatu tindakan untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang dalam suatu organisasi
o   Creation of an obligation, Sesuatuikatandenganmanaseseorangterikatatauberkewajibanuntukmelakukanhal-haltertentu, dan yang munculdarirasakewajiban
o   Coercion, memaksa pihak lain untuk berperilaku secara spontan (baik melalui tindakan atau tidak bertindak) dengan menggunakan ancaman, hadiah, atau intimidasi atau bentuk lain dari tekanan atau kekuatan.



1 komentar: