MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
Pengertian Dasar Mengenai Motivasi
Kata dasar motivasi adalah
“motif” yang mempunyai arti daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.Agar seseorang terdorong untuk melakukan suatu tugasnya dengan baik dia
harus termotivasi.
2
konsep
Penting Fungsi Pengarahan pada Individu
· Motivasi
pengertian
motivasi French and Raven :
Motivasi
adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu.
Motivation is the set of forces that cause people to behave in certain ways.
Faktor
Penentu Kinerja (Griffin)
·
Motivasi
(Motivation)yaitu yang terkait dengan
keinginan untuk melakukkan pekerjaan.
·
Kemampuan
(Ability)yaitu kapabilitas dari
tenaga kerja atau SDM utuk melakukan pekerjaan.
·
Lingkungan
Pekerjaan (Work Environment)sumber daya dan situasi
yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Sedangkan barton dan martin (1991), mendefinisikan bahwa motivasi adalah
kekuatan yang menggerakkan perilaku, memberi arah pada perilaku, dan mendasari
kecendrungan untuk tetap menunjukkan perilaku dan mendasari kecenderungan untuk
tetap menunjukkan perilaku tersebut. Stoner (1995) mengataka bahwa motivasi
adalah faktor-faktor yang mengarahkan, dan mempertahankan perilaku seseorang.
Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi
·
pendekatan
tradisional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory,
·
pendekatan
relasi manusia atau human relation model
·
pendekatan
sumber daya manusia atau human resources model.
Perspektif Kontemporer mengenai Motivasi
o
perspektif
kebutuhan (Need perspectives)
Teori kebutuhan menekankan pertanyaan apa
sebab motivasi, yang dihubungkan dengan identifikasi alasan perilaku pegawai,
para teorisi ini menganggap bahwa individu berkelakuan dengan cara tertentu
untuk berusaha mencapai tujuan yang di dorong olhh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya, jadi
analisis teori ini lebih menekankan pada faktor faktor kebutuhan yang
membangkitkan perilaku individu yang bersumber dari dalam diri seseorang.
Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
o
teori
hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs) dari Abraham Maslow

a.
Fisiologis :berhubungan
dengan kebutuhan-kebutuhan utama atau dasar atau esensial yang harus dipenuhi
setiap manusia untuk mempertahankan diri sebagai makhluk. Seperti kebutuhan
makan, minum, pakaian.
b.
Keamanan (safety) :berkaitan
dengan kebutuhan akan dan proteksi dari ancaman atau gangguan dari luar .
ditempat kerja, misalnya ada jaminan kerja, jaminan hari tua.
c.
sosial (social needs) : merupakan kebutuhan manusia untuk menjadi bagaian dari
kelompokn, mencintai dan dicintai orang lain dan bersahabat.
d.
pengakuan (esteem needs): berkaitan
dengan keinginan manusia untuk dihormati dan dihargai orang lain sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki dan ingin punya status.
e.
Aktualisasi diri (
self-actualization needs) : merupakan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang
sehingga membutuhkan penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata.
Artinya setiap orang ingin tumbuh, membangun pribadi dan mencapai hasil.
o
teori
ERG dari Clayton Alderfer.
o
teori
tiga kebutuhan dari Atkinson dan
McClelland
o
teori
dua faktor (Two-Factor Theory) dari Frederich Herzberg
Teori Dua Faktor dari Herzberg
a.
Motivating
Factors
·
kesempatan
untuk berprestasi(achievement)
·
pengakuan
dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
·
kesempatan
untuk bertanggungjawab (responsibility)
·
kesempatan
untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement and growth).
b.
Hygiene
Factors
·
kebutuhan
akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil (company policy
and administration)
·
supervisi
yang memadai (supervision)
·
keserasian
hubungan dengan supervisi (relationship with supervision)
·
kondisi
pekerjaan yang kondusif (working condition)
·
gaji
atau upah yang layak(salary)
·
hubungan
yang baik antar pekerja (relationship with peers)
·
adanya
penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
·
hubungan
yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates)
·
kejelasan
status pekerjaan (job status)
·
masa
depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)
Perspektif Keseimbangan dan Keadilan mengenai Motivasi (Equity
Theory)

Motivasi
Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job Input dan Job Rewards
Teori keadilan atau equity theory 2 sebagai
suatu pendekatan proses terhadap motivasi diperkenalkan oleh j.stacy adams .
teori ini menekankan pada tiap orang mengharapkan hasil (outcome) yang diterima
sesuai dengan masukan (inputs) yang diberiakan dan juga dengan apa nyang
diterima orang lain baik dilingkungan pekerjaan nya maupun di organisasi lain. Hasil berupa imbalan yang diterima oleh individu dari organisasi
seperti gaji, jabatan, penghargaan, sedangkan masukan merupakan kontribusi yang
diberikan oleh individu kepada organisasi seperti usaha, tingkat pendidikan dan
pengalaman.
Perspektif Pengharapan mengenai Motivasi
Perspektif penghargaan dapat dikatakan merupakan kelanjuatan dari
perspektif keseimbangan dan keadilan mengenai motivasi. Perspektif ini
memandangkan bahwa motivasi seseorang dalam berperilaku dan bekerja keras
sangat tergantung pada berbagai pilihan penghargaan yanga akan diperolehnya
berdasarkan tingkatan perilaku dan pekerjaan yang akan dilakukannya.
4 asumsi dasar (Nadler & Lawler)
o
Perilaku
sangat ditentukan oleh kombinasi dari berbagai faktor individu dan berbagai
faktor lingkungan.
o
Perilaku
individu dalam organisasi senantiasa ditentukan oleh kesadaran dari keputusan
setiap individu.
o
Individu
memiliki keragaman kebutuhan, pengharapan dan tujuan.
o
Masing-masing
individu cenderung akan berperilaku berdasarkan pilihan alternatif perilaku
yang terkait dengan harapan mereka.
3 komponen utamadalam
Perspektif Pengharapan
o
pengharapan
terhadap hasil yang akan diperoleh (outcome-performance expectancy).
o
dorongan
terhadap motivasi (valence).
o
pengharapan
akan usaha yang perlu dilakukan (effort-performance expectancy).
Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik
Berdasarkan ketiga komponen yang dikemukakan diatas, maka seseorang
akan cenderung bertanya-tanya dalam setiap melakukan suatu tindakan. Sesuatau
yang diharapkan untuk diperoleh dinamakan sebagai penghargaan.Secara garis
besar penghargaan dapat terbagi menjadi dua, yaitu penghargaan intrinsik dan
penghargaan ekstrinsik.
![]() |
Tugas Para Manajer
Beberapa hal yang perlu dilakukan dan dicatat oleh para manajer
sehubungan dengan opersional perusahaan yang terkait dengan perhargaan, menurut
Nedler dan Lawler.
a.
Menentukan
penghargaan penghargaan yang sebenarnya diharapkan oleh pegawai sumber daya
manusia dalam berorganisasi.
b.
Menetukan
kinerja yang diharapkan.
c.
Penetuan
tingkat kinerja yang wajar.
d.
Penyelarasan
kinerja dengan penghargaan.
e.
Analisa
berbagai faktor yang memenuhi keefektifan pemberian penghargaan.
f.
Kepastian
akan tingkat pengharagaan yang wajar atau memadai bagi pegawai.
Perspektif Penguatan mengenai Motivasi
Menurut skinner, orang yang dikondisikan oleh hasil
dari tanggapan-tanggapan mereka masa lalu untuk situasi tertentu. Ini berarti
bahwa faktor yang memotivasi orang dalam melakukan pekerjaan adalah imbalan
yang akan diterima dari hasil pelaksanaan pekerjaan tersebut.
·



Kerangka Pikir BF Skinner



Kerangka Pikir BF Skinner
Modifikasi Perilaku
·
penguatan
positif (positive reinforcement)
·
pembelajaran
melalui penghindaran terhadap sesuatu (avoidance learning)
·
pengecualian
atau peniadaan (extinction)
·
hukuman
(punishment)
Perspektif Penyusunan Tujuan mengenai Motivasi
·
Menyangkut
tingkat keterlibatan anggota dalam penyusunan dan penentuan tujuan organisasi.
·
Anggota
yang bertipe-X cenderung kurang dilibatkan dalam penyusunan tujuan, sedangkan
yang bertipe-Y cenderung untuk lebih dilibatkan dalam penyusunan tujuan.
(Kerangka McGregor).
Empat fase yang harus dilakukan oleh manajer sehubungan dengan
tujuan dari setiap setiap kegiatan yang akan dilakukan, menurut Stoner ,
Freemen, Gilbert, Christopher Earley dan ChristinE Shalley.
o
Penentuan
tujan atau target yang akan dicapai
o
Penetuan
apakan tujan atau target tersebut realisasi atau memungkinkan untuk dicapai
o
Mempertimbangkan
dan menetukan kesesuaian tujan dan target tersebut dangan target
dan tujan individu dalam organisasi
jika tujuan organisasi telah selaras dengan tujuan individu, maka
individu akan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menunjukan
perilaku dan kinerja yang diharapkan.
Konsep Dasar Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Stoner,
Freeman, dan Gilbert (1995), proses
dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktifitas
yang harus dilakukan.Kepemimpinan dapat
diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam
melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka.
Konsep mengenai Kepemimpinan (Griffin)
·
Kepemimpinan
sebagai proses
kepemimpinan
difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana
para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi
para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai
tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam
organisasi.
·
Kepemimpinan
sebagai atribut
kepemimpinan adalah
kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin.
Keterlibatan 4 aspek dalam Kepemimpinan
·
pengikut
(followers).
·
perbedaan
kekuasaan (distribution of powers) antara pemimpin dan pengikut.
·
penggunaan
kekuasaan untuk mempengaruhi (power to influence),
·
nilai
yang dibangun(leadership value)
Teori Kepemimpinan
Ada beberapa teori tentang kepemimpinan,
diantaranya ialah :
a. Teori
Genetie
teori
ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan
bakat pemimpin.
b. Teori
Sosial
teori
ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi
pendidikan dan kesempatan untuk itu.
c. Teori
Ekologis
teori
ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila
pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana
kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman
yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang
telah dimilikinya itu. Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori
genetis dan teori sosial.
Komponen kepemimpinan ( Raymond Cattell )
Ciri-ciri seorang pemimpin yang efektif adalah sebagai berikut :
1. Kestabilan emosi
2. Dominasi
3. Antusiasme
4. Kesadaran
5. Keberanian Sosial
6. Keyakian Diri
7. Compulsiveness
8. Intuitif
9. Empati
10. Charisma
Hambatan dalam kepemimpinan
a. Fakor internal
Kurangnya
motivasi dari pemimpin itu sendir, emosi yang tidak stabil, tidak percata diri,
takut dalam mengambil resiko, terbatasnya kecakapan pemimpin.
b. Fakor eksternal
Tidak
adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya dukungan dari bawahan,
terlalu
banyak tekanan.
Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen( Griffin (2000))
|
Kegiatan
|
Manajemen
|
Kepemimpinan
|
|
Penyusunan
|
Perencaan dan penganggaran
Penentuan rencana spesifik dari kegiatan untuk pencapaina tujan
serta mengalokasikan segala sumber daya yang dibutuhkan.
|
Penetuan Arah Kegiatan
Menyusun visi atau tujuan
jamgka panjang yang akan diraih oleh organsasi serta strategi perubahan yang
harus dilakukan.
|
|
Membangun relasi antarmanusia atau kelompok kerja untuk
merealisasikan
|
Pengorganisasian
dan penempatan SDM
Menyusun
struktur organisasi, prosedur kerja, tanggung jawab dari setiap bagaian
organisasi, serta metode implementasi.
|
Mengomunikasikan
visi kepada orang-orang serta
membangun kerja sama dengan orang-orang yang siap untuk mewujudkan visi
secara bersam-sama.
|
|
Implementasi rencana
|
Pengawasan dan pemecahan Masalah
Pada tahap implemetasi, tugas manajemen adalah melakukan
pengawasan dan pengendalian atas berbagai kendala yang mungkin ditemui.
|
Memotivasi dan memberikan inspirasi
Peran yang dilakukan pada saat implementasi adalah memotivasi
rang-orang yang telah sepakat bekerja sama untuk melakukan implementasi dari
apa yang telah dibangun sebagai upaya pencapaian visi.
|
|
Hasil yang diperoleh
|
Sesuatu
yang telah diperkerikan atau ditargetkan sebelumnya.
|
Suatu
perubahan yang akan mendukung pencapaian visi.
|
Pendekatan Mengenai Kepemimpinan
·
Pendekatan
Personal (Personal Traits of Leadership Approach).
a.
Pemimpin dan Bukan
Pemimpin:
o
Ambisisi dan energi
o
Hasrat unuk memimpin
o
Kejujuran dan keutuhan
o
Percaya diri dan tegas
o
Kecerdasan dan pengetahuan yang relevanndengan
pekerjaan
b.
Pemimpin Efektif dan
Pemimpin Tidak Efektif
o
pemimpin Efektif :
1.
Gaya terpadu (integrated) menjadi Gaya Eksekutif
2.
Gaya yang mendahulukan hubungan menjadi Gaya yang
lebih mencintai Pengembangan(developer)
3.
Gaya dedikatif menjadi Gaya Otokrat baik
(benevolent autocrat)
4.
Gaya mandiri menjadi Gaya Birokrat.
o
Pemimpin Tidak Efektif :
a.
Gaya terpadu (integrated) menjadi Gaya Kompromi
(compromiser)
b.
Gaya yang mendahulukan hubungan menjadi Gaya
Missionaris
c.
Gaya dedikatif menjadi Gaya Otokratik
d.
Gaya mandiri menjadi Gaya yang lari dari tugas
(desserter)
·
Pendekatan
Perilaku (Behavioral Approach).
a. Fungsi-fungsi
Kepemimpinan (leadership functions):
o
Fungsi yang terkait dengan tugas atau pekerjaan
(task-related functions)
o
Fungsi yang terkait dengan hubungan sosial atau
pemeliharaan kelompok(group-maintanance functions)
b.
Gaya Kepemimpinan (leadership styles):
o
Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan
(task-oriented or job-style)
o
Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai atau
orang-orang (employee-oriented style).
c.
Penelitian Empiris
Mengenai Gaya Kepemimpinan
o
Diagram Mengenai Gaya
Manajemen
o
Improvished
Management atau gaya manajemen 1.1
o
Country
Club Management atau gaya manajemen 1.9
o
Middle
of the Road Management atau gaya manajemen 5.5
o
Authority
Compliance atau gaya manajemen 9.1
o
Team
Management atau gaya manajemen 9.9
Pendekatan Kontingensi Mengenai Kepemimpinan (Contingency
Approach)
Apa yang dapat di simpulkan dari keduapendekatan mengenai
kepemimpinan diatas adalah bahwa gaya kepemimpinan sangat ditentukan oleh
berbagai faktor, diantaranya latar belakang personal, pendidikan personal,
pengalaman, lingkungan yang dihadapinya.
a.
model
kepemimpinan situasional dari Hersey-Blanchard.
b.
model
LPC dari Fiedler.
tiga faktor kontingensi yang perlu
dipertimbangkan dalam model LPC :
1.
relasi
pemimpin-bawahan (leader-member
relation)
2.
struktur
pekerjaan(task-structure),
3.
peran
kekuasaan (power position)
c.
model
jalan tujuan dari Evans-House
Dalam hal perilaku pemimpin, paling
tidak ada empat tipe cenderung pemeimpin berdasarkan model jalan tujuan ini,
yaitu :
1.
pemimpin
direktif
2.
pemimpin
suportif
3.
pemimpin
inspiratif
4.
pemimpin
prestatif
dua hal yang perlu diperhatikan
o Perilaku Pemimpin
o Faktor Situasi
d.
Model Vroom-Yetton-Jago
o Authocratic Style ( AI & AII)
o Consultative Style (CI & CII)
o One-Group Style (GII)
Pendekatan Lain mengenai Kepemimpinan
o
Pendekatan
Substitusi
Pemimpin yang membimbing atau memotivasi para
pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas
peran dan tugas mereka.
o
Kepemimpinan
Karismatik
Pemimpin
yang karismatik menunjukkan 4 karakteristik :
a.
Mampu menyusun visi
b.
Bersedia mengambil
risiko pribadi untuk mencapai
c.
Sensitif terhadap kebutuhan bawahan.
d.
Memiliki perilaku yang luar
biasa.
o
Kepemimpinan
Transformatif
Tipe pemimpin seperti ini mengarahkan atau
memotivasi para pengikutnya pada tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
memperjelas peran dan tugas mereka. Pemimpin transformasional (transformational leaders) menginspirasi para
pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan
organisasi dan mereka mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para
pengikutnya.
Perilaku Politis dalam Organisasi
Perilaku Politis yang Umum
o Inducement, Suatu
tindakan memberikan imbalan atas perilaku yang dikerjakan
o Persuasion, Suatu
tindakan untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang dalam suatu organisasi
o
Creation
of an obligation, Sesuatuikatandenganmanaseseorangterikatatauberkewajibanuntukmelakukanhal-haltertentu, dan yang munculdarirasakewajiban
o
Coercion,
memaksa pihak lain untuk berperilaku secara spontan
(baik melalui tindakan atau tidak bertindak) dengan menggunakan ancaman,
hadiah, atau intimidasi atau bentuk lain dari tekanan atau kekuatan.

boleh minta daftar pustakanya ngk ?
BalasHapus